Bisa diaplikasikan sendiri di rumah, dan minim risiko.

Oleh: Dhincit

 

Siapa yang tidak mengalami stres di zaman kelangsungan hidup serba tidak pasti ini? Kecemasan berlebihan dan perasaan tertekan menyebabkan hormon norepinephrine dan cortisol berproduksi. Efeknya, Anda stres. Apabila stresnya masih dalam tahap ringan, itu masih bisa ditoleransi, dan secangkir teh chamomile bisa meredakannya. Namun, jika sudah mencapai level lebih tinggi dan membuat Anda sulit beraktivitas, bisa bahaya, lho! Sistem kekebalan yang membuat tubuh mampu menyembuhkan dirinya sendiri bisa terkalahkan. Nah, apabila kondisi itu tidak ditangani dengan baik, maka sederet keluhan akan menanti, seperti melemahnya otot, urat, dan persendian, kejang-kejang pada otot, tingginya tekanan darah, kolesterol meningkat, gangguan pencernaan, serta masih banyak lagi, akan menanti.

Eits tenang, kabar baiknya, bernapas dengan sadar, minum air putih, bergerak, dan memperbaiki pola makan dapat membantu meringankan keluhan tadi. Setiap kali cemas datang, Anda juga bisa melakukan beberapa langkah mudah berikut ini:

 

 
Lymphatic Drainage Therapy

Merupakan aplikasi penyembuhan yang ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Prancis,

Bruno Chikly, untuk mengoptimalkan sistem kelenjar getah bening. Apa hubungannya

stres dengan kelenjar getah bening? Kelenjar getah bening merupakan organ terpenting dalam sistem detoksifikasi, serta mengelola sistem kekebalan tubuh. Ia berperan menyaring dan membuang sel rusak, sel kanker, bakteri, serta virus. Nah, proses tersebut bisa terganggu jika Anda sedang stres dan kelelahan.

 What to Do:

 Letakkan tangan di tengah tulang selangka, dan menjauhi leher. Lebarkan jemari menghadap ke dalam.

  Tekan perlahan dengan telapak tangan selama 3 detik, lalu lakukan gerakan memutar. Berhenti sejenak selama 3 detik, lalu ulang kira-kira 4 kali atau lebih. Gerakan ini akan membuka sistem kelenjar getah bening secara menyeluruh.

  Selanjutnya, pindahkan jemari ke temple are di kepala (sisi samping dari mata Anda). Lakukan pemijatan ringan ke arah telinga selama 5 menit. Lakukan ini sedikitnya dua kali.

  Ulangi kedua gerakan tadi sesuka Anda, dan lakukan 2-3 kali sehari.

 

 
Chi nei tsang (CNT)

Merupakan terapi massage yang ditemukan sejak berabad-abad lalu oleh seorang shaolin dari Cina, yang tujuannya menyelaraskan energy di dalam tubuh. “Chi nei tsang berarti energi yang disalurkan pada organ tubuh,” ujar Celine Germain, seorang terapis craniosacral dan CNT practitioner di Berkeley, California. Teknik ini membantu perpindahan energi chi ke organ perut, sehingga organ-organ tersebut berfungsi optimal. Chi nei tsang juga mampu memperbaiki sistem pencernaan, dan mengurangi nyeri pada syaraf punggung dan leher.

 What to Do:

  Berbaringlah di tempat tidur, atau di lantai beralas matras.

  Letakkan tangan di atas perut, ambil napas dalam-dalam. Rasakan pergerakan

di perut hingga bahu saat Anda bernapas. Rasakan tekanan khususnya di perut.

  Buang napas dari mulut, relaksasikan rahang dan seluruh tubuh.

  Pijat dengan gerakan memutar lembut di atas perut. Ketika muncul sensasi

perut mengencang, berhenti sebentar, dan bernapaslah sambil tetap menekan

lembut, lalu lanjutkan jika sensasi tadi hilang.

  Ulangi teknik ini 10-15 menit, dan amati apa yang Anda rasakan, selama dan

setelah melakukannya.

 

 
Still-Point Device

Penelitian yang dilakukan oleh ahli osteopati menunjukkan, ketika Anda menghentikan sejenak aliran darah dan cairan lain yang berada di dalam otak, kerja syaraf yang merespon stres bisa dihambat. Bagaimana caranya? Berbaringlah di atas alas. Ganjal kepala Anda menggunakan 2 buah bola tenis yang dimasukkan ke dalam kaus kaki. Ikat ujung kaus kaki hingga kedua bola tersebut tidak bergeser.

 What to Do:

  Berbaring di lantai, letakkan kaki senyaman mungkin.

 Temukan bagian kepala belakang yang jika Anda berbaring akan menempel

dengan lantai. Tandai bagian itu.

 Letakkan kedua bola tenis tadi di spot tersebut, dan cobalah untuk relaks.

  Lakukan posisi itu selama 5-15 menit. Napas Anda akan lebih ringan, dan

ketegangan di otak perlahan berkurang setelahnya.

 Note: latihan ini tidak disarankan untuk pengidap stroke, trauma berat pada

otak, ataupun tumor otak.

 

 
Direction Energy

Teknik visualisasi ini bermanfaat dalam membantu mengatasi rasa atau nyeri. Pertama kali ditemukan pada literatur osteopati di tahun 1930an, teknik direction energy dilakukan dengan cara memvisualisasikan energi mengalir ke bagian tubuh yang ingin disembuhkan (sering digunakan untuk cedera bahu, punggung, pinggang, leher). Teknik ini relatif mudah dilakukan dan dapat dilatih dengan meditasi.

 What to Do:

 Roy Desjarlais, seorang massage therapist bersertifikat di Upledger Institute, Palm Beach

Gardens, Florida menyarankan teknik berikut:

  Letakkan kedua tangan di depan dan belakan bagian yang ingin disembuhkan.

  Fokuskan perhatian pada bagian tersebut, lalu mulai kirimkan energi dari

tangan yang satu ke tangan yang lain melalui bagian yang sakit tersebut.

Bayangkan tangan Anda memiliki tegangan listrik yang mampu menyalurkan listrik, dan listrik tersebut adalah energi.

 
Epsom Salts Bath

Kelebihan hormon stres bisa mengurangi kadar magnesium pada jantung. Efeknya,  tekanan darah meningkat, darah lebih mudah mengental dan membeku, yang berisiko pada serangan jantung. Berendam di dalam air yang ditaburi Epsom salt yang mengandung magnesium-sulfate compound, mampu mencegah reaksi tersebut. Ini juga menjelaskan, mengapa setelah berendam di dalam air garam, Anda merasa relaks dan kembali tenang.

 What to Do:

  Taburkan 12 cangkir garam bermagnesium tinggi (biasanya tersedia di apotek) ke dalam air hangat di bathtub. Berendamlah kira-kira 12 menit. Jangan lupa minum air putih selama dan setelah berendam, karena Anda akan berkeringat.

  Setelah selesai, keringkan badan. Kenakan pakaian berbahan katun yang menyerap keringat. Lakukan kegiatan yang menenangkan dan menyenangkan setelahnya, seperti membaca buku, mendengarkan musik.

What’s Next?

Setelah selesai melewati serangkaian terapi di atas, ada baiknya Anda juga mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang bisa kembali memicu stres itu muncul. Kenali aktivitas Anda, pelajari setiap yang dilakukan, agar ketika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan harapan, maka Anda tahu apa yang harus dilakukan tanpa perlu stres. Happy healing!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *